Belum Ada Kepastian, Hanya Harapan yang Ada (Part.2)
11:01 AMKetika kakak perempuan pulang ke rumah. Dia mengetuk pintu kamarku dan memaksa untuk masuk. Saat itu aku sedang menangisi ketidakmampuanku untuk membicarakan keinginanku kepada orangtuaku. Akupun membukakan pintu kamar untuknya. Jujur saja pada saat kakakku masuk dan langsung membuka laci kecil yang ada di meja belajarku, aku langsung marah tanpa sebab kepada kakakku dan langsung keluar kamar. Di laci itu ada lembaran-lembaran kertas yang seharusnya aku bicarakan kepada kedua orangtuaku bukan untuk menulisnya dan disimpan begitu saja. Malam itu aku pikir kakakku tahu mengenai hal itu dan akan membicarakannya kepada orangtuaku dan akupun pasti akan dipanggil oleh kedua orangtuaku untuk menjelaskan lembaran-lembaran kertas yang temukan kakakku di laci kamarku. Tetapi hal itu tidak terjadi sampai hari dimana aku memberanikan diri untuk membicarakan keinginanku kepada orangtuaku. Kalau aku ingat-ingat lagi, aku mengawalinya dengan cara yang konyol. Aku memulainya dengan menulis note di smartphone-ku dan meminta mama ku untuk membaca sementara diriku pergi lari keluar kamar (pada saat itu aku sedang di kamar mama) wkwkw..
0 komentar