I don't know what my feel is feeling when my mom ask my uncle to take care of my cats at this morning.
My mom and I feel like something missing when I decided to give my cats to my uncle.
Instead of my mom and I don't love anymore or doesn't want it anymore. But My mom and I has a bussiness that sometimes there is no time to play with them.
Oke, I'll tell you from the began ....
At first I only have one cat. My mom took the kitten from our neighbor who wanted to leave to the street. Then my mom picked it up and brought it back to our home. After school I was informed and allowed to keep the cat by my mom. My mom said "look brought a chair". Then I gave her name "Charla". I got from character of a Japanese anime. I really love her but I and she didn't have much time to be together. After about a month he died of illness.
Ouch!! Please I can't take a breathe.
Throughout my city going up in smoke because of forest fires.
Schools in my town now began to dismiss students because of the smoke that disrupt activity.
Just imagine that, when you wake up in the morning, the fresh air in the morning now changed with the smoke so as to out perform morning activities required to wear a mask.
Not only in the morning, late in the evening it returned fumes enveloped my town.
Not only my town who experience this kind of air pollution. There are several other cities such as Jambi and Riau. Almost the entire Kalimantan also experienced such events in my town.
I was furious with it. I mean such air pollution is arguably already become an annual event in the province of Sumatra and Kalimatan. I've been very frustrated with all of this is causing a lot of people who have diseases such as acute respiratory infection and a prolonged drought. Temperatures increasingly heated allows us to dehydration. Therefore I suggest using a mask when being active outside the home and do not forget to drink water in order to multiply prevented from dehydration.
Cahaya dan kehangatan.
Cahaya yang menerangi kegelapan, perlahan-lahan menjadi sebuah kehangatan.
Kehangatan yang menyelimuti jiwa yang dingin.
Aku mencari cahaya dan kehangatan.
Kenapa aku mencari cahaya dan kehangatan?
Untuk apa aku mencari cahaya dan kehangatan?
Apa gunanya mereka untukku?
Kenapa aku memerlukan cahaya? Apa jiwa ini sudah terlalu gelap sehingga memerlukan penerangan? Apa yang salah dengan kegelapan?
Aku selalu menginginkan cahaya yang dapat menerangi jiwa ini dan diselimuti kehangatan akan kepedulian serta rasa mengingin merangkul.
Dulu, aku pernah memiliki keduanya.
Bahkan diingatanku, aku bisa merasakan keduanya kembali walaupun sudah menjadi pudar.
Cahaya yang dulu menerangi jiwa ini kian redup.
Kehangatan yang dulu menyelimuti jiwa ini mulai memadam.
Tak hanya aku yang mencari dan menginginkan cahaya dan kehangatan.
Banyak orang di luar sana yang terus mencarinya dengan cara masing-masing. Tak jarang mereka mencarinya dengan cara yang salah. Tak jarang pula mereka yang mencarinya dengan tak sengaja. Tak jarang pula mereka yang mencarinya tidak menyadari kalau saja cahaya dan kehangatan itu hadir tanpa mereka cari.
Aku pernah hidup dengan cahaya yang menghangatkan jiwa ini dan juga pernah kehilangannya. Begitu juga dengan orang-orang diluar sana yang mengalami hal yang sama denganku. Kehilangan cahaya dan kehangatan membuat aku hidup dengan kehampaan.
Aku selalu menanyakan hal-hal bodoh kepada diriku sendiri.
Sehingga aku menyadari suatu hal yang semestinya aku lakukan sebelum jiwaku pergi terlalu jauh.
Kehilangan sebuah cahaya dan kehangatan itu bukan hal yang nyata!
Mereka tidak menghilangkan! Dan aku bukan yang menghilangkannya!
Tapi bagaimana bisa aku melewati hari-hari tanpa cahaya dan kehangatan?
Wahai jiwa, cobalah engkau melihat diri ini sekali lagi dengan perasaan rendah hati! Maka segala yang engkau pertanyaankan akan terjawabkan tanpa perlu seseorang memberikan penjelasan kepadamu.
Cahaya itu tidaklah hilang, melainkan mulai meredup dengan kepala keatasmu!
Kehangatan itu tidaklah hilang, melainkan mulai mepadam dengan hati kesendirian!
Hidupkan kembali cahaya dan kehangatan itu! Maka tak perlu lagi mengingat bagaimana merasakan cahaya dan kehangatan itu lagi karena jiwa ini hidup karenanya.
Kehidupan yang hampa kini mulai berisi akan kisah-kisah yang mengajarkan kepada kita mengenai arti dari kehidupan.
Janganlah menoleh keatas ketika cahaya mendekap!
Janganlah menutup mata ketika kehangatan selalu mendampingi!
Karena kehilangan cahaya dan kehangatan untuk kesekian kalinya tak akan sama menemukan jalan kembali seperti dahulu.